Tips jitu menghasilkan uang dari telegram doang!

Aplikasi perpesanan telegram ternyata jauh lebih unggul di bandingkan whatsaap. Telegram di kembangkan oleh pavel durov, yang dulunya pernah membuat aplikasi sosial media terpopuler di rusia yaitu Vkontakte. Meskipun telegram lebih canggih dan kaya akan fitur, ternyata Whatsapp sudah jauh lebih dulu muncul.
Wa di kembangkan oleh Jan korum dan Brian acton, mereka mengembangkan Whatsapp pada 24 Februari 2009. Pada saat itu belum banyak aplikasi chatting yang kita pakai, namun sebelum wa aplikasi BBM, Yahoo Mesengger, dan Skype sudah cukup populer.
Hingga pada akhirnya WA di akusisi oleh Marzukerberg, dan mereka mulai memperkenalkan fitur Whatsapp Bussines. Meskipun demikian, WA bukanlah aplikasi berbasis cloud, melainkan aplikasi berbasis devices yang kini mungkin sedang bertransformasi menjadi aplikasi cloud sebagian.
Sedangkan telegram merupakan aplikasi yang bergantung sepenuhnya pada teknologi cloud. Bedanya, telegram bisa menyimpan data dalam waktu lama di server cloud sementara whatsap tidak bisa menyimpan data terlalu lama. Data yang di kirim hanya akan di simpan di server whatsapp hingga data tersebut di terima oleh penerima.
Itu yang bedain antara WA dan Telegram, pengguna telegram memang tidak terlalu banyak di bandingkan Whatsapp. Itu karena kehadiran wa sebenarnya sangat tepat banget, mereka muncul di era transisi di mana SMS terasa lebih mahal hanya untuk sekedar mengirim pesan biasa. Apalagi layanan MMS, perpesanan berbasisi multimedia MMS saat itu menelan biaya 3200/MMS dengan jumlah pesan yang di kirim sangat terbatas sekali.
Banyak orang mulai berpindah ke WA, mereka mulai nyaman dengan fitur WA yang cukup simpel dan sederhana, tidak terlalu banyak fitur. Dan kini secara global wa sudah menggantikan aplikasi SMS konvensional, bahkan kode OTP yang biasa kita terima menggunakan SMS kini sudah banyak di kirim lewat layanan WhatsApp.
Di era transisi digital yang di mana kita bergantung banget pada teknologi penyimpanan cloud, pengguna telegram jadi meningkat. Orang mulai menyadari kalau mereka butuh aplikasi yang dapat menyimpan data mereka dan tersingkron di berbagai perangkat. Itu sebabnya telegram mendapatkan lebih banyak pengguna selama 2-3 tahun terakhir.
Pengguna yang bergabung ke telegram biasanya karena tertarik dengan konten yang ada di dalamnya, di telegram semua orang punya kebebasan tidak seperti WA. Sehingga ada banyak sekali ragam konten di sana, termasuk video film, meme, apk mods, dan sebagainya.
Sayangnya telegram belum cukup populer di pakai, ini membuat orang baru yang join ke aplikasi telegram kemungkinan akan meng-uninstall aplikasi tersebut. Terutama ketika mereka merasakan tidak ada siapapun yang bisa di hubungi, bahkan kontak nomor yang mereka kenal sekalipun tidak terdaftar di aplikasi telegram.
Sebagian lagi masih tetap bertahan dengan motivasi keuangan, orang ini yang mengisi telegram hingga saat ini. Di telegram komunitasnya sangat dinamis, berbeda dengan WA. Sebuah grup saja bisa berisi sampai maksimal 200.000 anggota, ini kuota jauh lebih banyak di bandingkan WA yang hanya mendukung maksimum 255 anggota per Group.
Telegram tidak membatasi jumlah berapa banyak penyimpanan yang di gunakan oleh sebuah akun, alih-alih membatasi jumlah data mereka lebih membatasi maksimum ukuran file yang dapat di unggah ke server telegram. Maksimal ini sebelumnya untuk akun biasa diberikan sebanyak maks 2GB, dan untuk akun telegram premium batasnya jauh lebih besar bisa 4GB per sekali unggah file.
Konsep fitur telegram yang gratis, dan lengkap ini sangat menarik. Banyak orang muali memanfaatkan aplikasi telegram untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Tak hanya itu loh, telegram juga sangat mendukung untuk developer agar bisa mengintegrasikan program aplikasi mereka ke server telegram.
Yaps, apa lagi kalau bukan BOT TELEGRAM. Selama ini kita tidak melihat bahwa bot telegram merupakan sebuah peluang untuk menghasilakan pendapatan dari telegram, bot itu bisa meng-otomatisasikan semua kegiatan di telegram itu sendiri. Meskipun bot telegram tidak bisa mengirim pesan lebih awal ke seorang, bot telegram sebenarnya lebih dari sekedar bisnis.
Menggunakan telegram kita bisa menghasilkan uang melalui beberapa cara, berikut ini akan aku breakdown.
- Fitur monetisasi telegram, setiap channel dengan +1000 subs akan menerima bagi hasil penghasilan dari iklan, dan bintang telegram.
- Grup premium dan berlangganan, kamu bisa membeli sebuah Bot telegram VIP Joiner Bot yang di jual oleh Netzku, untuk memfasilitasi berlangganan.
- VIP Content telegram, udah banyak yang membuat konten post VIP baik berbayar ataupun di dukung oleh saweran maupun iklan.
- Promosikan bisnis sendiri, setelah kanal kamu rame. Bisa mempromosikan jualan, yang paling laris Akun premium, Kripto, dan SaaS services.
Ada banyak jalan menghasilkan uang dari telegram, tapi semua itu tidak bisa di dapatkan dengan cara yang instan. Tapi dengan teknik, jika kamu mempunyai uang yang lebih banyak, kamu bisa membeli channel telegram yang sudah aktif dgn harga 10.000 - 50.000. Atau lebih mahal untuk 100 ribu subcriber bisa mencapai 2-5 jutaan.
Atau dengan cara gratis, cara gratis adalah dengan mengembangkan kanal telegram dari NOL, ini melalui berbagai pendekatan. Yaitu dengan promosi di luar telegram, atau menggunakan layanan periklanan yang di berikan oleh telegram. Kamu bisa membayar iklan 0.1 TON per 1000 Impressions.
Faktor penting dalam menghasilkan uang via telegram adalalh audience dan produk, telegram itu hanya di manfaatkan sebagai fasilitas untuk marketing, dan platform untuk menyimpan pesan multimedia berbasis cloud.
Orang-orang di telegram random, punya kebebasan, banyak sekali file, media, foto, dan lain nya. Namun sejak telegram menyatakan dukungan terhadap kripto TON COIN, kini sebagian pengguna telegram lebih sibuk untuk mendapatkan penghasilan gratis, baik lewat investasi di sebauh Games, berpartisipasi dalam Event Airdrop, hingga ikutan program affiliasi yang udah jadi pasar di telegram.
Ekosistem kripto telah membuat telegram menjadi pasar unik, seorang bahkan dapat menjual koleksi NFT Gift memreka, menjual username, menjual nomor HP Virtual. Semua kegaitan jual beli di telegram di fasilitasi oleh telegram dan platform pihak ketiga yaitu fragments.
Pengguna yang udah lama berada di ekosistem telegram, udah mengembangkan personal branding mereka, punya kanal telegram dengan ribuan follower, mereka akan lebih mudah untuk menikmati penghasilan dari aplikasi yang satu ini. Telegram tidak membayar penggunanya secara langsung, semua penghasilan dan uang yang beredar di telegram merupakan nsistem ekonomi yang di bangun oleh pengguna di sana.
Uang belanja dari iklan di bagikan alias bagi dua antara telegram dan pemilik kanal, fitur affiliasi bot , dan penerimaan saweran yaitu hadiah bintang telegram yang di berikan oleh orang lain. Saat artikel ini di buat, harga bintang telegram Rp 330 per bintang, harga bisa berbeda-beda tergantung di mana tempat membeli bintang tersebut.
Bintang telegram hanya dapat di cairkan dengan batas minimal pencairan 1000 bintang, dan wajib sudah melewati masa penahanan ( kliring ) selama 21 hari. Bintang yang terakumulasi di channel dapat di jual secara langsung atau di tarik ke akun telegram kemudian bisa di tukar dengan TON COIN.